Contoh Pantun Nasehat

Pantun Nasehat

Berikut kami postingkan 1001 pantun nasehat berbahasa indonesia

Pantun Agama

Jalan kelam disangka terang
hati kelam disangka suci
akal pendek banyak dipandang
janganlah hati kita dikunci

bunga mawar bunga melati
kala dicium harum baunya
banyak cara sembuhkan hati
baca Quran paham maknanya

ilmu insan setitik embun
tiada umat sepandai Nabi
kala nyawa tinggal diubun
turutlah ilmu insan nan mati

ke hulu membuat pagar
jangan terpotong batang durian
cari guru tempat belajar
supaya jangan sesal kemudian

tida nafas tiadalah kekal
siapkan bekal menjelang wafat
turutlah nabi siapkan bekal
dengan sebar ilmu manfaat

pinang muda dibelah dua
anak burung mati diranggah
dari muda sampai tua
ajaran baik jangan diubah

tumbuh merata pohon tebu
pergi ke pasar membeli daging
banyak harta miskin ilmu
bagai rumah tidak berdinding

di tepi kali saya menyinggah
menghilang penat menahan jerat
orang tua jangan disanggah
agar selamat dunia akhirat

kemumu di dalam semak
jatuh sehelai selarasnya
meski ilmu setinggi tegak
tidak sembahyang apa gunanya

saya pergi beli tembaga
saya pakai untuk merekatkan parang
apabila ingin masuk surga
sering-sering mengaji dan sembahyang

sebatang pohon daunnya rimbun
lebat daunnya tida buahnya
walaupun hidup seribu tahun
kalau tak sembahyang apa gunanya

asam gandis asam gelugur
kedua ayam siriang-riang
menangis mayat di pintu kubur
terkenang badan tidak sembahyang

dari kecil nak cincilak padi
sudah besar cincilak padang
dari kecil nan duduk mengaji
sudah besar tegak sembahyang

malam ini malam jumpat
esok malam sabtu
kita ini umat Muhammad
jangan sampai meninggalkan waktu

banyak bulan perkara bulan
bulan puasa bulan kita
banyak tuhan perkara tuhan
Tuhan yang esa Tuhan kita

pisang ambon ditanam digunung
tumbuh sepuluh layu batang
buruk orang jangan dicari
bila kita sedang berpuasa

tekun kita beramal ibadah
untuk belanja dikemudia hari
kita serahkan kehadirat Allah
Mudah-mudahan diisyafaatkan Nabi

banyak hari perkara hari
Hari jumat hari kita
Banyak nabi perkara Nabi
Nabi Muhammad Nabi kita

Kalau adik selesai makan
jangan lupa nasi ditungku
kalau adik dah jadi kaya
jangan lupa Tuhan yang satu

Timus pisang di batas para
anak ayam jantan betina
Rukun Islam berapa perkara
itulah hamba hendak bertanya

sama-sama tetapkan iman
supaya jangan jadi halangan
ajal dan maut jodoh pertemuan
semuanya itu di tangan Tuhan

Ke Baitullah di tanah suci
datang ke sana minta selamat
Tuhan Allah yang Maha Suci
Jangan dilupakan setiap saat

Kera dihutan berlompat-lompat
si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat pengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat

pergi ke pasar beli bawang
beli bawang tidak pake kulit
hati-hati jadi orang
jadi orang janganlah pelit

Rambut dikucir sambil memakai pita
pita yang bagus merah muda warnanya
begitu banyak nikmat yang diberikan kepada kita
janganlah lupa untuk selalu mensyukurinya

Belanja di toko bangunan membeli kawat
mampir kepasar untuk membeli salak
kepada Nabi Muhammad kita perbanyak shalawat
agar mendapat syafaat diakherat kelak

Pak gani sedang merawat sapi
banyak sapinya hanya ada empat
mari bersholawat kepada Nabi
semoga kita di beri safaat

Sungguhlah manis si buah nangka
makannya hati-hati karena ada getahnya
jauhkan diri untuk berburuk sangka
buruk sangka itu tidak baik akibatnya

pergi kepasar membeli itik
pulangnya sambil membeli gergaji
buat apa punya pacar cantik
kalau tidak pernah mengaji

sarapan pagi yang enak makan roti
biar kenyang makannya sekaligus dua
kepada orang tua marilah kita berbakti
karena ridho Allah tergantung ridho orang tua

naik kereta
di hari selasa
jangan menangi karena cinta
menangislah karena dosa

jalan-jalan naik kuda
dipersimpangan bertemu janda
penderitaan akan selalu ada
selama tak ada keikhlasan di dalam dada

indah embun di rerumputan
berkilauan bagai berlian
hidup itu adalah pilihan
maka pilihlah jalan hidup sesuai iman

burung kenari burung pipit
hinggap dan berkicau-cuit-cuit
meskipun beban hidup kian menghimpit
tetaplah istiqomah disaat sempit

di tepi kali saya menyinggah
menghilang penat menahan jerat
orang tua jangan disanggah
agar selamat dunia akhirat

jangan bergaul dengan yang salah
kelak hidupmu manjadi payah
akhirnya dirimu menjadi semakin lelah
kamu menjadi orang yang kalah

tumbuh melata si popok tebu
pergi ke pasar membeli daging
bayank harta tak ada ilmu
bagai rumah tak berdinding

mana mungkin ada logam mulia
coba lihat dengan cermat
manamungkin hidup bahagia
jika pada orang tua tidak hormat

kancil menulis di daun lontar
ketika mentari telah bersinar
belajar bukan sekedar pintar
tapi menjadi pribadi yang benar

jika ke kota beli kain kaca
beli pita dua seuntai
rajin menulis rajin membaca
itu pertanda anak yang pandai

surat ditulis dalam gelap
salah huruf banyak tak kena
jagalah diri jangan silap
jika silap dapat bencana

lilin kecil nyala berpijar
nyala terang di balik tirai
sejak kecil rajin belajar
bila besar menjadi pandai

tumbuh merata pohon tebu
pergi ke pasar membeli daging
banyak harta miskin ilmu
bagai rumah tak berdinding

anak ayam turun sepuluh
mati satu tinggal sembilan
tuntutlah ilmu bersungguh-sungguh
sebagai bekal hari kemudian

beli gula di kemiri muka
ke sana naik angkutan darat
janganlah kita jadi durhaka
ridha orang tua  takan didapat

jalan lurus di atas papan
sambil makan sebatang keju
hidup harus penuh harapan
jadikan jalan itu yang dituju

anak ayam berpuluh-puluh
buat barisan di tepi jalan
tuntut ilmu bersungguh-sungguh
sebagai bekal hari kemudian

buah jambu  berdaun salam
masak sebiji diambil rusa
tuntutlah ilmu siang dan malam
agar berguna sepanjang masa

jalan-jalan kepasar impres
pulangnya membeli bola
jika ingin menjadi orang sukses
haruslah berusaha dan berdoa

main di kali melihat katak
katak bernyanyi suaranya merdu
jika ingin jadi orang bijak
rajin-rajinlah membaca buku

jalan-jalan ke pasar raya
pulangnyake pasar gombong
jikalau kita menjadi orang kaya
jangan bersikap sombong
sungguh elok emas permata
lagi elok intan berduri
sungguh elok budi bahasa


jika dihias akhlak terpuji

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Contoh Pantun Nasehat"

Post a Comment