AIDS
Pengertian AIDS
Penderita AIDS adalah penderita yang terkena infeksi virus yang sangat melemahkan sistem imunitas tubuhnya. Dinamakan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom ), disebabkan oleh virus HTLV II yang merupakan singkatan dari Human T Limphotropic Virus tipe III yang sering dikenal dengan HIV atau Human Immunodeficiency Virus.
Sejarah AIDS
AIDS dijumpai untuk pertama kalinya pada tahun 1981. Virus HIV yang menyebabkan AIDS ditularkan pertama kalinya dari kera sebagai inangnya kependuduk di Benua Afrika pada tahun 1960 an. Seorang yang terinveksi AIDS jangka waktu hidupnya cukup singkat sekitar satu tahun setelah terinveksi. Pada umumnya orang yang tertular AIDS tidak mengalami tanda-tanda yang aneh. Penderita hidup seperti pada umumnya orang sehat. Penularan sering kali terjadi sebelum virus dapat diketahui melalui tes darah. Hal ini merupakan bagian dari alasan bahwa dengan mengisolasi korban AIDS atau orang-orang yang terinfeksi AIDS tidak akan menghentikan penyakit dari penyebarannya.
Walaupaun sejarah virus AIDS yang lengkap belum diketahui, tetapi seseorang terkena virus HIV, maka virus tersebut untuk selamanya akan menetap di dalam tubuhnya. Semua penyakit yang disebabkan oleh virus selalu ada tenggang waktu antara masuknya virus dan berkembang atau timbulnya penyakit. Tenggang waktu tersebut disebut dengan masa inkubasi. Gambaran sederhananya, jika seseorang mengalami flu, dipastikan virus influenza yang menyebabkan flu tersebut sudah menginfeksi orang tersebut beberapa hari sebelumnya. Demikian pula virus HIV yang menyebabkan AIDS. virus ini memiliki masa inkubasi sekitar enam bulan sampai lima tahun. Tentu waktu yang cukup panjang, dan karena inilah orang yang terkena virus HIV tidak serta merta dapat diketahui jauh-jauh hari, sebelum ia benar-benar diuji darahnya.
Berkurangnya kekebalan tubuh akibat AIDS akan berdampak pada kepekaan tubuh menerima infeksi atau penyakit lain jauh lebih mudah. Infeksi pada penderita AIDS dapat menyebabkan penyakit pada otak, paru-paru, sistem alat pencernaan, dan organ-oragan tubuh lainnya.
Penularan virus HIV
Virus HIV penyebab AISDS ditularkan secara ekslusif lewat semen atau air mani dan darah. Penularan HIV lewat air mani ini dapat terjadi lewat hubungan selama senggama atau dapat juga berhubungan secara oral atau vaginal. Penyularan dari darah ke darah dapat terjadi, bila jarum suntik mengandung virus HIV digunakan kepada orang lain. Selain itu penularan lewat darah dapat terjadi pada keadaan luka yang berdarah.
Virus HIV penyebab AISDS ditularkan secara ekslusif lewat semen atau air mani dan darah. Penularan HIV lewat air mani ini dapat terjadi lewat hubungan selama senggama atau dapat juga berhubungan secara oral atau vaginal. Penyularan dari darah ke darah dapat terjadi, bila jarum suntik mengandung virus HIV digunakan kepada orang lain. Selain itu penularan lewat darah dapat terjadi pada keadaan luka yang berdarah.
Ibu yang mengalami inveksi HIV dan mengandung, kemungkinan besar janin, dan bayinya kelak akan terinveksi juga.
HIV tidak menular lewat kontak biasa, seperti berjabat tangan, bertukar pakaian, dan juga tidak menular lewat keringat. Virus HIV ditemukan di dalam urine, air mata, ludah, air susu ibu dan sekresi vaginal, tetapi tidak akan menular jika tidak kontak dengan luka. Virus HIV tidak akan melewati membran mukosa secara sempurna didalam mulut, vagina, atau rektum atau kkulit. Tetapi sering ada celah di dalam membran mukosa yang telah melebar atau telah terluka akibat bisul, jamur, herpes, atau infeksi gonore. Celah-celah ini di dalam membran membentuk suatu rute dimana virus HIV juga dapat ditularkan orang laki-laki yang homoseks atau heteroseks. Virus HIV adalah virus yang menyerang gen-gen di dalam otak, sehingga banyak dijumpai penderita AIDS gila sebelum meninggal. Penyebab utama meninggalnya penderita AIDS adalah dikarenakan virus HIV dapat membunuh limfosit dan mengurangi kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen.
Penderita AIDS mempunyai sejumlah makrofog dan B. limfosit (B.sel), tetapi sejumlah "T, limfosit penolong" (T) secara drastis berkurang. Dengan sistem imun yang cacat ini, penderita AIDS jatuh menjadi mangsa diaree, kanker, pneumonia atau tuberkolosis, tergantung pada patogen lokal, dan biasanya meninggal karena salah satu infeksi virus tersebut.
Obat AIDS
Sampai saat ini belum ditemukan obat yang melawan virus HIV. Antibiotik yang membantu tubuh melawan infeksi, tidak mampu membunuh virus HIV. Hanya obat-obat yang berfungsi memperlambat pengaruh HIV pada penderita.
Sampai saat ini belum ditemukan obat yang melawan virus HIV. Antibiotik yang membantu tubuh melawan infeksi, tidak mampu membunuh virus HIV. Hanya obat-obat yang berfungsi memperlambat pengaruh HIV pada penderita.
Kelompok Besar Penderita AIDS
Kelompok orang yang berresiko terserang virus yang mematikan ini anatara lain adalah kelompok penderita hemofili, homoseks, biseks, penerima transfusi darah, penyalahgunaan jarum suntik untuk obat-obat terlarang dan juga persetubuhan secara bebas.
Orang yang terjangkit virus HIV, dalam beberapa bulan atau tahun pertama akan menaglami peradangan pada kelenjar-kelenjar limfe (biasanya diketiak dan dileher belakang). Mereka yang terinfeksi ringan, tampaknya tidak begitu menimbulkan permasalahan, namun bagi merek yang terinfeksi berat dappat mengalami luka-luka yang tidak normal dan sering diperlukan operasi pembedahan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Penderita AIDS mudah terkena infeksi atau terserang tumor, atau kedu-duanya, misalnya pada paru-paru(sistem pernafasan0, sistem pencernaan dan sistem saraf.
Pencegahan
Pencegahan virus HIV atau penyakit AIDS dapat dilakukan dengan berbagai cara anatara lain:
- dengan memberi pendidikan atau penyuluhan tentang bahayanya virus HIV
- Dengan menganjurkan orang-orang yang berisiko HIV untuk tidak ikut menyumbangkan darah, untuk keperluan apapun.
- Hati-hati terhadap jarum suntik.
- Melakukan pemeriksaan darah secara rutin kepada tenaga medis ahli.
- tidak melakukan hubungan badan secara bebas.
Pencegahan virus HIV atau penyakit AIDS dapat dilakukan dengan berbagai cara anatara lain:
- dengan memberi pendidikan atau penyuluhan tentang bahayanya virus HIV
- Dengan menganjurkan orang-orang yang berisiko HIV untuk tidak ikut menyumbangkan darah, untuk keperluan apapun.
- Hati-hati terhadap jarum suntik.
- Melakukan pemeriksaan darah secara rutin kepada tenaga medis ahli.
- tidak melakukan hubungan badan secara bebas.
Sumber: dari berbagai sumber
0 Response to "AIDS "
Post a Comment