Waspada Virus Zika

WHO, Badan Kesehatan Dunia telah mengumumkan Status Darurat Kesehatan Internasional sehubungan dengan mewabahnya virus Zika pada akhir tahun 2015 sampai Januari 2016. Virus Zika merupakan sejenis virus dari keluarga Flaviviridae dan genus flavivirus yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika.
virus zika
Nyamuk Aedes aegypty dapat menularkan virus Zika

Sejarah
Awalnya penyakit Zika ditemukan pertama kali di daerah katulistiwa Afrika dan Asia sejak tahun 1950-an. Pada tahun 2014, virus ini benar-benar mengancam kesehatan manusia karena virus ini mulai menyebar ke wilayah Samudra pasifik dan ke Polinesia Perancis, kemudian ke Pulau Paskah dan pada tahun 2015, ia menyebar ke Amerika Tengah dan Karibia serta Ke Amerika Selatan sebagai suatu wabah besar.

Pada Januari 2016, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara terjangkit wabah, termasuk panduan langkah pencegahan yang dipertingkat dengan himbauan untuk menunda kehamilan bagi wanita. Langkah ini  diambil karena sebelumnya virus Zika pada janin dapat menyebabkan mirkrosefalus pada bayi yang baru lahir. Mikrosefali adalah kondisi dimana lingkar kepala lebih kecil dari ukuran normal.

Penyebab Virus Zika
Penyebab penyakit Zika (Zika disease) atau sering juga disebut dengan demam Zika (Zika fever) adalah virus Zika. Virus Zika termasuk dalam garis virus flavivirus yang masih berasal dari keluarha yang sama dengan virus penyebab penyakit demam berdarah. Virus Zika tersebar ke tubuh manusia karena peran dari nyamuk Aedes Aegypty yang terinfeksi virus Zika. Nyamuk ini dapat terinveksi virus Zika karena sudah mengigit penderita yang telah memiliki virus tersebut.

Selain karena terjangkit virus Zika akibat gigitan nyamuk Aedes ini, penyakit Zika juga dapat ditularkan dari seorang ibu kepada janin  di dalam kandungan. Pada saat ini belum ditemukan penularan virus Zika akibat ibu menyusui kepada bayinya. Sehingga ahli medis menganjurkan ibu yang tekena penyakit Zika tetap diperbolehkan menyusui bayinya.

Virus Zika juga dapat terinveksi dari hubungan badan, dan transfusi darah. Karena virus Zika merupakan virus yang baru mewabah, penyebab-penyabab lain penularan virus Zika masih diteliti.

Gejala Virus Zika
Gejala gejala penderita yang terinveksi Zika, pada umumnya ditemukan adanya sakit kepala, nyeri di belakang mata, sendi yang terasa linu,  dan lelah. Gejala-gelala tesebut tergolong ringan dan berlangsung sekitar satu minggu.
Sejak tertular virus Zika, masa inkubasi virus ini belum diketahui pasti, namun diperkirakan berlangsung hingga 2-7 hari.

Diagnosis Virus Zika
Karena melihat gejala-gejala umum seseorang yang terinveksi Zika terlihat seperti penyakit lainnya, pemeriksaan terhadap rute perjalanan yang pernah dilakukan oleh pasien, dapat memberi petunjuk keberadaan virus zika ini pada pasien. Dokter mungkin akan menanyakan area, waktu, dan aktivitas saat melakukan kunjungan ke daerah tersebut.

Dokter dapat melakukan tes darah untuk mendeteksi asam nukleat virus, mengisolasi virus atau uji serologis. Selain melalui pengambilan darah yang biasanya dilakukan pada 1-3 hari setelah gejala muncul, urine dan air liur juga dapat menjadi bahan uji pada hari ketiga hingga hari kelima.

Pengobatan Virus Zika
Pengobatan virus Zika diutamakan kepada upaya mengurangai gejala yang dirasakan oleh penderita karen vaksi serta obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit akibat virus Zika ini belum ditemukan. Pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi , obat pereda rasa sakit untuk meredam demam dan sakit kepala, serta anjuran istirahat yang cukup, biasanya menjadi upaya mengurangi gejala terinveksi virus Zika ini. Bagi Pasien penderita akibat virus Zika, diharapkan untuk menjaga diri dari gigitan nyamuk, karena dapat menjadi pangkal tertularnya virus Zika yang kemudian dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Pencegahan virus Zika
WHO mengeluarkan pedoman dalam mencegah penularan virus zika. Pencegahan ini dikhusukan untuk kalangan wistawan yang berwisata dari negara atau daerah yang positif terkena wabah virus zika. Pedoman tersebut antara lain
- Pasangan atau perempuan yang merencanakan kehamilan yang kembali dari daerah mana penularan virus Zika diketahui terjadi, sangat dianjurkan untuk menunggu setidaknya 8 minggu sebelum mencoba untuk hamil dan memastikan bahwa infeksi virus Zika mungkin sudah hilang.
- Pria dan wanita yang kembali dari daerah asal penularan virus Zika diketahui terjadi harus mengadopsi praktek seks aman atau mempertimbangkan pantang berhubungan badan selama minimal 8 minggu setelah kembali.

Selain itu pencegahan penyakit yang disebabkan virus Zika ini dapat dilakukan dengan cara:
- Tempat tinggal serta lingkungan bersih dari berbagai hal yang dapat menjadikan nyamuk betah tinggal. Selain itu lubang-lubang ventilasi rumah sebaiknya dipasang kelambu yang dapat menghalangi nyamuk masuk kedalam rumah.
- Pendingin ruangan juga dapat menjadikan nyamuk sebagai penyebar virus Zika ini tidak betah.
- Dalam berpakaian sebaiknya menggunakan baju berlengan panjang, dan celana panjang.
- mempergunakan bahan penolak serangga yang terdaftar pada badan perlindungan lingkungan. Bahan penolak serangga sebaiknya digunakan  dengan hati-hati dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Baru-baru ini virus Zika teridentifikasi ditemukan di Singapura, tepatnya pada Sabtu 27 Agustus 2016. Seorang perempuan berusia 47 tahun asal Malaysia yang tinggal di Block 102 Aljunied Crescent terkena virus ini. Setelah penemuan virus tersebut, otoritas Singapura bergerak cepat sehari sesudahnya, ditemukan ada 41 kasus penularan virus Zika secara lokal. Tujuh orang dari 41 masih membutuhkan penanganan serius, sedangkan 34 lainnya dinyatakan sembuh. Dari 41 orang, 36 orang lainnya merupakan warga asing yang bekerja di area tersebut.

sumber: wikipedia.org
, alodokter.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Waspada Virus Zika"

Post a Comment