Biografi Djoko Damono Sang Penyair

Sapardi Djoko Damono terkenal sebagai penyair. Di samping itu, sapardi juga terkenal sebagai dosen, pengamat sastra,kritikus sastra dan pakar sastra. Sapardi Djoko Damono lahir sebagai anak pertama pasangan Sadyoko dan Saparin, di Solo, Jawa Tengah, tanggal 20 Maret 1940. Istri Sapardi Djoko Damono adalah Wardiningsih, dari perkawinan tersebut mereka di karunia dua orang anak, seorang perempuan yaitu Rasti Sunyandani dan seorang laki-laki yaitu Rizki Henriko.

Ia menyenyam pendidikan di Sekolah Rakyat atau SR Kraton " Kasatriyan" Baluwarti, Solo. Setelah tamat dari SR ia melanjutkan ke SMP Negeri II Solo. Ia menempuh di SMA di tempat kelahirannya juga. Selepas lulus SMA, ia kuliah di Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dengan mengambil jurusan sastra inggris. Ia sempat memperdalam pengetahuannya di University of Huaweii Amerika Serikat dengan mengambil program humanities.  Guru Besar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia membuat disertasi yang berjudul " Novel Jawa Tahun 1950-an : Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur"

Sapardji bekerja sebagai dosen tetap, di berbagai universitas di Indonesia.Seperti IKIP Malang UNDIP, Universitas Indonesia. Di samping sebagai dosen tetap, ia juga pernah menjabat Direktur Pelaksana " Yayasan Indonesia" Jakarta pada kurun tahun 1973 sampai 1980. Menjabat redaksi majalah sastra Horison, Jakarta (tahun 1973), sebagai sekertaris Yayasan Dokumentasi Sastra H.B. Jasin sejak 1975). Menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (1977-1979). Sebagai anggota redaksi majalah Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta (1983) ; sebagai anggota Badan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka , Jakarta (1987); sebagai sekretaris Yayasan Lontar, Jakarta (1987).
Sapardi Djoko Damono juga pernah menjabat sebagai ketua HISKI, Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia selama tiga periode.

Dalam hal ilmu kesusastraan ia sering diundang dan menghadiri acara kesusastraan di berbagai penjuru dunia. Misalnya pada tahun 1971 ia menghadiri Translation Workshop dan Poetry International di Amsterdam Belanda. Pada tahun 1978 ia menghadiri Seminar Literature and Social Change in Asia di Australia National University, Canberra. Ia juga pernah menjadi penulis dalam acara Festival Seni di Adelaide.

Beberapa penghargaan dan hadiah sastra diterima Sapardi Djoko Damono atas dedikasinya dalam dunia kesusastraan khususnya dalam bidang puisi. Ia menerima penghargaan Cultural Award dari pemerintah Australia pada tahun 1978. Bukunya Sihir Hujan, dapat anugerah Puisi-Puisi Putera II dari Malaysia. Ia juga pernah menerima hadiah SEA Write Award hadiah sastra Asean dari Thailand.

Di dalam negeri sendiri, sudah beberapa penghargaan yang telah ia raih, misalnya dari Dewan Kesenia Jakarta atas bukunya yang berjudul Perahu Kertas, Mendapat Anugerah Seni dari Departemen Pendidiakan dan Kebudayaan pada tahun1990. Ia juga mendapat penghargaan Kalyana Kretya dari Menristek RI pada tahun 1996.

Buku kumpulan sajak-sajak Sapardi Djoko Damono antara lain;
1. Duka-Mu Abadi (1960)
2. Mata Pisau (1974)
3. Akuarium (1974)
4. Perahu Kertas (1983)
5. Sihir Hujan (1984)
6. Hujan Bulan Juni (1994)
7. Arloji (1998)
8. Ayat-Ayat Api (2000)
9. Mata Jendela (2000)
10. Ada Berita Apa Hari Ini ( 2003)
11. Den Sastro (2003)

Kumpulan Pengarang Telah Mati pada tahun 2001

Sebagai pakar sastra, Sapardi Djoko Damono juga menulis beberapa buku yang penting, antara lain
1. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas (1978)
2. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979)
3. Kesusastraan Indonesia Modern : Beberapa Catatan (1999)
4. Bilang Begini, Maksudnya Begitu (1990)
5. Sihir Rendra: Permainan Makna (1990)
6. Novel Jawa Tahun 1950-an : Telaah Fungsi, Isi, dan Struktur (1996)
7. Politik, Idiologi dan Sastra Hibrida (1990)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Biografi Djoko Damono Sang Penyair"

Post a Comment