Kepemimpinan Menurut Ki Hajar Dewantara
Membicarakan bagaimana seorang pemimpin dilihat misal dari jiwa,prilakunya tidak akan pernah usai selagi bumi masih berputar. Maju mundurnya sebuah institusi terkecil misalnya keluarga sampai negara, peran seorang pemimpin adalah mutlak. Pemimpin adalah wakil yang ditunjuk dengan cara cara tertentu untuk mencapai sebuah tujuan. Bagaimana seharusnya seorang pemimpin dalam memimpin, banyak ahli yang telah membuat rumusan. Pada artikel ini kami sampaikan keharusan yang dimiliki seorang pemimpin menurut Ki Hajar Dewantara, pencetus berdirinya Taman Siswa pada zaman kolonial dahulu.
Menurut Ki Hajar Dewantara seorang pemimpin harus memiliki sifat dan jiwa yang harus senantiasa terpelihara dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara dan jiwa seorang pemimpin, menurut Ki Hajar Dewantara. Its Ok! mari kita simak pandangan Ki Hajar Dewantara mengenai sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin, sebagai berikut:
a. Tetep, Teteg, Antep lan Mantep.
Tetep artinya mempunyai ketetapan pendapat dan pikir, kalau sesuatu itu telah diyakininya, maka seorang pemimpin harus melaksanakan keputusan tersebut. Tidak mudah termakan isu, tidak mudah diombang-ambingkan, apalagi takut dilengserkan.
Teteg
teteg artinya tidak tergoyahkan oleh godaan atau rayuan apapun. Godaan atau rayuan yang sering menjatuhkan karir seseorang adalah harta, wanita dan kedudukan. Terlalu ambisi terhadap harta dapat menimbulkan berbagai tindakan negatif, korupsi, suap, gratifikasi dan sebagainya. Ambisi terhadap kedudukan dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Saling mengungkap kebobrokan yang akhirnya pemimpin ini hanya sibuk mencari kesalahan lawannya dan meninggalkan tugas utamanya.Godaan wanita tidak sedikit yang menghancurkan karir seseorang.
Antep
Antep artinya berisi, berilmu dan juga memiliki pengertian berpengetahuan atau berwawasan luas. Dan menurut Ki Hajar Dewantara kemampuan dalam hal ilmu,pengetahuan di dapat dari membaca. Tentu tidak salah membaca adalah gerbang pengetahuan. Bapak pendidikan ini pernah mengatakan “Digdoyo tanpaAji” artinya orang yang sakti mandra gunaa tetapi tidak dengan jampi-jampi atau jimat-jimat, tetapi sakti karena ilmu pengetahuan.
Mantep
mantep artinya yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa apa yang dilakukannya adalah benar dan baik. Dalam penugasan apapun dimanapun ditugaskan harus mantep, tidak setengah-setengah atau setengah hati.Siap sedia setiap saat.
b. Ngandel, Kendel, Kandel dan Bandel
Ngandel
Ngandel, artinya percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Iman atau bertakwa
Kendel
kendel artinya berani, Berani memutuskan, dan berani melaksanakan dan berani bertanggungjawab. Berani mengucapkan yang salah itu salah. Yang benar itu benar.
Kandel
Kandel memiliki pengertian penuh ilmunya,penuh pegetahuannya, matang jiwanya. Bisa juga diartikan dengan tabah hatinya sehingga dapat mengatasi segala persoalan.
Bandel
bandel artinya tawakal, percaya diri, tidak mudah takut. Tidak mudah putus asa. Tabah menghadapi godaan apapun. Godaan uang berupa suap, gratifikasi. Tabah dan kuat mengadapi persoalan pelik tidak lari dari persoalan.
c. Ning, Neng, Nung lan Nang
Ning
Ning artiny suci, ihklas, dalam segala tindakan tanpa pamrih
Neng
Neng artinya tenang pikirannya, niatnya baik suci, dan diam
Nung
Nung artinya kuat tahan banting, ulet sanggup melakasanakan tugas berat
Nang
nang artinya menang, yang berarti optimisme, membawa perjuangan yang berakhir dengan kemenangan.
d. Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
Ing ngarso sung tulada
artinya, setiap pemimpin wajib memberi suri tauladan yang baik kepada anak bawahannya, kepada rakyatnya. Ia harus jadi panutan. Contoh yang baik.
Ing Madyo Mangun Karso
artinya bergiat serta menggugah semangat di tengah-tengah anak buah
Tut Wuri Handayani
artinya mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah.
Apakah anda setuju dengan uraian di atas mengenai Jiwa dan sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin menurut Ki Hajar Dewantara?
0 Response to "Kepemimpinan Menurut Ki Hajar Dewantara"
Post a Comment