Protein
Protein
Protein adalah senyawa majemuk yang terdiri
atas unsur-unsur C, H,O,N, yang kadang-kadang juga mengandung P dan S. Protein berfungsi
sebagi penghasil kalori, membantu jaringan
baru dan menganti jaringan yang rusak, serta mengandung bahan aktif lainnya untuk
menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh. Protein merupakan senyawa majemuk yang
dapat dirombak menjadi molekul yang lebih seederhana, yangh disebut asam amino, hal ini berdasarkan hasil temuan Emil Fisher seorang ahli kimia berkebangssaan Jerman
pada tahun 1902. Dari temuan ahli kimia ini juga , bahwa asam-asam amino yang terdapt di dalam
tubuh dapat disusun kembali menjadi senyawa protein yang lain.
Dari
asam amino yang diperlukan tubbuh, ada asam
amino yang harus didatangkan dari luar tubuh, misalnya tirosin, sistin, triptofan,
dan fenilalanin, yang dudisebut asma amino esensial. Asam amino lain yang sangat
diperlukan dan dapat disenyawakan sendiri dalam tubuh adalah valin, leusin, isoleusin,
lisin, histidin, metionin, dan glikokol.
Perlu
diketahui juga bahwa protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Jika sel-sel telah dicukupi kebutuhan putih telurnya,
kemudian ditambah lagi protein, maka kelebihannya akan dikeluarkan dari tubuh. Keadaan
demikian disebut bahwa keseimbangna zat putih telur normal. Apabila protein yang
diperoleh kurang cukup, tubbuh akan menyesuikan dengan cara membentuk dengan keseimbangan protein dengan neraca yang lebih rendah.
Penyesuaian ini sampai kepada keperluan zat putih telur minimum, yaitu jumlah sekicil-kecilnya
unutk memperoleh kesimbangan protein yakni sekedar menggganti sel dan jaringan yang
rusak. Didalam imbangn protein minimum, tidak
ada kegiatan unutk menumbuhkan sel dan jaringan baru. Imbangan protein minimum ini ditentukan
oleh asam amino esensial dalam jumlah minimum.
Umumnya
orang dewasa memerlukan protein setiap hari sebanyak satu gram unutk setiap kilogram berat badannya. Unutk anak
yang sedang tumbuh, jumlah ini perlu di tambah. Kelebihan protein dalam tubh akan
dikeluarkan lagi. Dalam hal ini protein tersebut
melalui ginjal, sedngkan senyawa- senyawa
yang tidak mengandung N akan diubahmenjadi seenyawa karbohidrat dan lemak kemudian disimpan dalam tubuh.
Kelebihan
N ini diukur sebagaikeperluan protein dengan neraca zat lemas. neraca yang negatif
berarti bahwa penerimaan senyawa N lebih seeddiit daripada neraca keseimbangannya.
Haal ini terdapat pada orang yang kurang
gizi atau yang menderita penyakit gnjal. Neraca yang positif berarti bahwa penerimaan senyawa N lebih banyk daripada yang diperlukan. Hal ini perlu
bagi anak yang baru tumbuh, ibu yang sedang hamil, dan orang yang baru sembuhdari
sakit.
Sumber-sumber
protein hewani adalah daging, ikan, telur, susu, dan keju. Sumber-sumber protein
nabati teutama biji kacang-kacangan dan gandum.
0 Response to "Protein"
Post a Comment