Mengenal Burung Trucukan
Pada dasarnya burung trucukan adalah burung sejenis kutilang yang mudah kita jumpai di seluruh Indonesia tidak terkecuali di Jakarta kota yang mempunyai polusi udara cukup tinggi. Burung ini dapat kita jumpai pada hutan-hutan ataupun pekarangan rumah dengan ciri-ciri didominasi warna putih dan abu-abu. Pada sayap dan ekor berwarna abu-abu kecoklatan sedangkan dadanya berwarna putih kadang terdapat juga trotol abu-abu, jika dilihat lebih lanjut kepalanya berwarna putih dengan jambul bergaris hitam dan di ekornya terdapat warna kuning yang cerah mirip dengan ekor burung kutilang dengan ciri tersebut burung ini terlihat kurang menarik jika dipelihara akan tetapi sangat mudah dikenali.
Burung trucukan yang sudah agak bagus biasanya ketika melihat orang yang baru dikenal dia akan langsung mengeluarkan suara kerasnya, bahkan jika burung tersebut sudah bagus dan terlatih burung ini dapat berbunyi dengan gaya membuka sayap seperti garuda. Burung ini mempunyai suara dasar crook..crook..crook itulah yang menjadikan namanya trucukan. Ciri suara burung trucukan adalah keras, merdu dan ropel. Burung ini untuk yang jantan dan betina sama-sama dapat berbunyi, tetapi sama dengan kebanyakan burung kicauan lainnya hanya burung yang jantan saja yang mempunyai suara keras, merdu dan bervariasi.
Burung trucukan kebanyakan dijadikan burung rumahan atau hanya sebagai kelangenan saja karena suaranya yang keras dapat juga dijadikan burung penjaga rumah. Selain itu burung ini juga dapat dijadikan sebagai master untuk burung kicauan lainnya seperti ; anis, murai batu, kacer dan lainnya. Burung ini termasuk kedalam golongan burung yang mudah di pelihara, hanya dengan ukuran sangkar yang sedang artinya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.
Makanan utama burung ini di alam bebas adalah serangga kecil jangkrik, kroto, belalang dan buah-buahan seperti pisang, pepaya dll. Burung trucukan bakalan biasanya belum dapat memakan voer jadi perlu ada adaptasi dulu sebelum dapat makan voer secara penuh, dapat kita mulai dengan mencampur voer dengan kroto, voer dengan ulat hongkong atau pisang.
Semoga artikel di atas tentang Mengenal Burung Trucukan dapat bermanfaat. Jika dari temen-temen berkenan dapat mengisi kolom komentar di bawah ini, kami mengharap kritik dan saran dari temen-temen semua. Terima kasih.
0 Response to "Mengenal Burung Trucukan"
Post a Comment