Model Pembelajaran Grup Investigation pada Pelajaran IPS
Model Pembelajaran Grup Investigation
pada Materi
Mngenal Benua-Benua di Dunia
Strategi pembelajaran yang baik adalah
ketika tercipta suasana pembelajaran yang kondusif bagi tercapainya tujuan
pendidikan. Selain itu, strategi pembelajaran juga harus memperhitungkan semua
kondisi siswa, baik itu keadaan internal maupun eksternal siswa. Metode
pembelajaran Investigasi Kelompok atau Group investigation mengambil model dari
masyarakat, terutama mengenai mekanisme sosial yang ada pada masyarakat yang
biasa dilakukan melalui kesepakatan bersama. Melalui kesepakatan inilah siswa
mempelajari pengetahuan dan mereka melibatkan diri dalam pemecahan masalah
sosial (Winataputra, 2001 34).
Pengertian Group investigation
Model Group investigation seringkali
disebut sebagai metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal ini
disebabkan oleh metode ini memadukan beberapa landasan pemikiran, yaitu
berdasarkan pandangan konstruktivistik, democratic teaching, dan kelompok
belajar kooperatif.
Berdasarkan pandangan konstruktivistik,
proses pembelajaran dengan model group investigation memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif
dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu
topik melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses pembelajaran
yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap
kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan
memperhatikan keberagaman peserta didik (Budimansyah, 2007: 7).
Group investigation adalah kelompok kecil
untuk menuntun dan mendorong siswa dalam keterlibatan belajar. Metode ini
menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun
dalam keterampilan proses kelompok (group process skills). Hasil akhir dari
kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok
yang notabene lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar
secara individual.
Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005:
21) mengemukakan Group investigation adalah strategi belajar kooperatif yeng
menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu
topik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai
fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek khusus.
Tujuan Model Pembelajaran Grup
Investigasi
Metode Grup Investigation paling
sedikit memiliki tiga tujuan yang saling terkait:
Group Investigasi membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membentu mencapai tujuan.
Group Investigasi membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membentu mencapai tujuan.
Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang
dilakukan melaui investigasi.
Group Investigasi melatih siswa untuk bekaerja secara
kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan tersebut,
siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga dalam kehidupan
bermasyarakat. Jadi guru menerapkan model pembelajaran GI dapat mencapai tiga
hal, yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk
bekerjas secara kooperatif.
Langkah-langkah model
pembelajaran Group Investigasi
Sharan (dalam Supandi, 2005: 6)
mengemukakaan langkah-langkah pembelajaran pada model pemelajaran GI sebagai
berikut.
·
Guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok yang heterogen.
·
Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan
tugas kelompok yang harus dikerjakan
·
Guru memanggil ketua-ketuaa kelompok
untuk memanggil materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.
·
Masing-masing kelompok membahas materi
tugaas secara kooperatif dalam kelompoknya.
·
Setelah selesai, masing-masing
kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu
anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya.
·
Kelompok lain dapat memberikan
tanggapan terhadap hasil pembahasannya.
·
Guru memberikan penjelasan singkat
(klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan
kesimpulan.
Evaluasi.
Tahap-tahap pembelajaran Grup
Investigasi
Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran
di atas tentunya harus berdasarkan prinsip pengelolaan atau reaksi dari metode
pembelajaran kooperatif model Group Investigation. Dimana di dalam kelas yang
menerapakan model GI, pengajar lebih berperan sebagai konselor, konsultan, dan
pemberi kritik yang bersahabat. Dalam kerangka ini pengajar seyogyanya
membimbing dan mengarahkan kelompok menjadi tiga tahap:
- Tahap pemecahan masalah,
- Tahap pengelolaan kelas,
- Tahap pemaknaan secara perseorangan.
Tahap pemecahan masalah berkenaan dengan
proses menjawab pertanyaan, apa yang menjadi hakikat masalah, dan apa yang
menjadi fokus masalah. Tahap pengelolaan kelas berkenaan dengan proses menjawab
pertanyaan, informasi apa yang saja yang diperlukan, bagaimana
mengorganisasikan kelompok untuk memperoleh informasi itu. Sedangkan tahap
pemaknaan perseorangan berkenaan dengan proses pengkajian bagaimana kelompok
menghayati kesimpulan yang dibuatnya, dan apa yeng membedakan seseorang sebagai
hasil dari mengikuti proses tersebut (Thelen dalam Winataputra, 2001:
37).
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama
Sekolah
: MI GUPPI Talagening
Mata
Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VI/1
Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
Materi
Pokok : Benua-benua
yang ada di dunia
Standar
Kompetensi : 1.
Memahami perkembangan wilayah
Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara di Asia Tenggara,
serta benua-benua.
Kompetensi
Dasar :
4.1 Mengidentifikasi
Benua-Benua.
Indikator : 1.
Menunjukkan letak dan batas
wilayah Benua Asia.
2.
Mengidentifikasi ciri
utama kenampakan alam dan buatan dan iklim di Benua Asia.
3. Mengidentifikasi
keadaan penduduk di Benua Asia.
Tujuan
Pembelajaran :
1.
Siswa dapat menunjukkan letak wilayah
Benua Asia pada peta dunia.
2.
Siswa dapat menyebutkan batas wilayah
Benua Asia.
3.
Siswa dapat mengidentifikasi ciri utama
kenampakan alam di Benua Asia.
4.
Siswa dapat mengidentifikasi ciri utama
kenampakan buatan di Benua Asia.
5.
Siswa dapat menyebutkan iklim di Benua
Asia.
6.
Siswa dapat mengidentifikasi keadaan
penduduk di Benua Asia.
Materi Pembelajaran :
Metode
Pembelajaran : Ceramah, Tanya
jawab, grup investigation.
Kegiatan Pembelajaran:
- Kegiatan Awal
·
Guru memberikan salam.
·
Guru mengabsen siswa.
·
Guru bertanya kepada siswa” Siapa yang
pernah melihat peta dunia? ” Apa yang kalian lihat dan temukan dalam gambar
tersebut?”.
·
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari
ini pada siswa agar siap mengikuti pelajaran hari ini.
- Kegiatan Inti
·
Guru membagikan materi mengenai ciri utama
Benua Asia kepada siswa.
·
Guru menjelaskan materi dan menunjukkan gambar
menggunakan LCD mengenai ciri utama Benua Asia kepada siswa.
·
Guru memberikan lembar tugas pada siswa
untuk mengisi tabel keadaan alam dan keadaan penduduk di Benua Asia.
·
Guru dan sisiwa belajar dengan model group
investigasition.
·
Guru meminta siswa yang lain untuk memberi
tanggapan terhadap pekerjaan siswa yang diminta maju.
1.
Kegiatan Akhir
·
Guru mengingatkan siswa agar mereka
mengingat materi pelajaran hari ini.
·
Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
·
Guru memberikan evaluasi.
Alat/Sumber Belajar:
- Buku “ Ilmu Pengetahuan Sosial
“ untuk SD/MI Kelas 6, BSE.
- Buku “ Ilmu Pengetahuan Sosial
“ untuk SD Kelas 6, Cempaka Putih.
- Silabus IPS kelas 6.
- Buku-buku lain yang relevan.
- Alat peraga yang berkaitan
dengan materi (Gambar).
Penilaian:
- Teknik: Tes tulis
- Bentuk: Essay.
- lisan
Evaluasi
(terlampir).
Kriteria Penilaian
Penilaian:
Setiap soal yang benar berbobot 1 poin,
sedangkan untuk soal uraian soal benar berbobot 3 poin :
(Jumlah benar soal isian singkat + Jumlah
benar soal uraian) x 5 = Nilai
(5 + 15) x 5 = nilai
20 x 5 = 100
0 Response to "Model Pembelajaran Grup Investigation pada Pelajaran IPS"
Post a Comment