Kiat Menanam dan Merawat Suplir

Merawat Suplir

Suplir adalah tumbuhan paku populer untuk dijadikan tanaman penghias ruang. Suplir berasal dari marga Adiantum. Perbanyakdiri pada suplir dengan spora yang terletak pada bagian tepi sisi bawah daun yang sudah dewasa. Penampilan yang khas yang ada pada suplir menjadikan tanaman ini menjadi penghias berbagai sudut ruangan. Agar suplir semakin indah sesuai dengan ciri khasnya tersebut, perawatan terhadap suplir ini harus benar-benar diperhatikan.

Banyak penggemar suplir yang masih penasaran dengan suplir besar. Berbagai usaha dilakukan untuk membesarkan suplir tetapi sia-sia. Padahal, suplir besar sangat digemari karena kelihatan lebih cantik dan memberi kesan teduh. Hal utama yang perlu diketahui ialah jenis-jenis suplir yang dapat dibesarkan. Disamping itu harus pula diperhatikan syarat tumbuh, media tanam dan pot serta pemeliharaannya. Berikut ini adalah keterangan lebih jauh mengenai hal tersebut.

Jenis Suplir yang dapat dibesarkan

Tidak semua suplir dapat tumbuh besar sesuai dengan keinginan kita. Ada beberapa jenis suplir besar yang memang dapat dibesarkan. Antara lain : A. cv. kedondong, A. macrophyllum cv. variegata, A. polyphyllym cv. asam coklat, A. peruvianum "Silver Dollar Fern". A. peruvianum cv. besi, A. tenerum cv. Victoria Elegans, A. tenerum cv. Pauwen Staart (Pastar II), A. Trapeziforme cv. Amamita.
Jika dimasukan dalam penggolongan suplir maka jenis suplir tersebut diatas tergolong yang berukuran " L". Ukuran suplir ini didasarkan pada panjang daun. Ukuran “S” ialah yang panjang daunnya kurang dari 30 cm, “M” yang panjang daunnya antara 30 - 90 cm, dan “L” yang panjang daunnya lebih dari 90 cm. Dalam hal ini tidak dibedakan yang berbatang tegak dan yang melengkung ke bawah.

Syarat Tumbuh Suplir
Bericara soal syarat tumbuh yang ideal untuk suplir akan terlalu rumit sebab semuanya tidak mutlak harus begini dan begitu. Tiga hal penting yang harus diperhatikan ialah;

1. Kelembaban
Secara alamai, suplir dapat ditemui di bangunan-bangunan tua, sekitar sumber air, parit-parit hutan, daerah perkebunan teh dan sayuran, atau tempat-tempat lain yang cukup sejuk. Dengan demikian suplir menyukai tempat yang lembab walaupun tidak berlebihan. Kadar kelembaban tempat suplir tumbuh dengan baik adalah sekitaar 50 -80 %.

2. Sinar Matahari
Suplir dapat dibagi menjadi dua golongan menurut kebutuhan sinar matahari yang diterimanya. Pertama, suplir berdaun kecil, yaitu A. raddianum dan kultivarnya, biasanya membutuhkan sinar matahari antar 3 samapai 4 jam dan yang terbaik ialah matahari pagi antara pukul 7 sampai pukul 10 pagi. Golongan kedua adalah suplir berdaun besar, yaitu A. tenerum dan kultivarnya, membutuhkan sinar matahari yang lebih sedikit, sekitar 1-2 jam sehari.
Jika kekurangan sinar matahari, warna daunnya menjadi kusam , tangkainya memanjang, dan daunnya tidak rimbun. Ini dapat terjadi jika suplir ditempatkan di teras yang sama sekali tidak terkena sinar matahari langsung. Sebaliknya, jika jika diletakan di bawah sinar matahari langsung, daunnya akan terbakar dan layu, terutama pada jenis yang bertekstur daun lembut seperti "postar"
Suplir yang akan ditempatkan terus menerus di dalam ruangan sebaiknya diangin-anginkan di luar ruangan beberapa menit setiap harinya, untuk menerima sinar matahari. Tetapi jika suplir anda berada pada tempat yang sinar mataharinya cukup, sebaiknya tidak perlu dipindah lagi. Suhu normal untuk suplir berkisar antara 10-25 derajat celasius.

3. Angin
Suplir senang dengan angin yang berhembus lembut, suasana ini biasanya terjadi di teras rumah dan samping rumah. Maka alangkah baiknya jika suplir diletakan dalam area ini. Angin tersebut berfungsi melatih batang-batangnya menerima dan menahan angin sehingga batang-batang tersebut menjadi kuat. Sebaliknya, bila tak ada angin, batang-batang tersebut cenderung melemah dan mudah patah. Namun jangan lupa, angin juga selalau tidak menguntungkan. Angin yang kencang dapat mematahkan batang-batang suplir yang kuat. Itulah sebabnya anda jangan menaruh suplir ditempat yang lalu lintas anginnya kencang, seperti di depan pintu atau tempat lain yang terbuka.

Media Tanam
Sekarang, tidak sulit mencari media tanam suplir karena berbagai merek dagang dapat kita temui. Tetapi nyatanya tidak semua media suplir yang dijual baik untuk suplir. Dalam hal ini anda harus teliti sebelum membeli.

1. Susunan Media Tanam Suplir  yang Baik
Syarat utama ialah yang selalu porous dan banyak mengandung humus, dengan derajat keasaman (pH 6,5-7). Jika media tanamnya tidak banyak mengandung humus akan cenderung mudah memadat sehingga menyulitkan drainase. Akibatnya, pertumbuhan akar dan tanaman secara keseluruhan akan terganggu.
Hal penting yang juga harus diperhatikan ialah bahan pembuat media tanam suplir itu sendiri. Bahan yang baik berupa: pupuk kandnag, humus pakis-pakisan, humus kacang-kacangan, humus bambu, kapaur dolomite, tepung tulang, tepung darah, tepung ikan, dan Furadan. Perbandingan campuran bahan itu ialah, pupuk kandang dua bagian, humus enam bagian, kapur dolomite satu bagian, tepung atau sekam padi satu bagian, ditambah insektisida dan fungisida secukupnya. Ciri yang baik ialah, jika pencampurannya tersebut digenggam terasa empuk seperti busa dan bila dilepas dari genggaman akan mengembang kembali.

2. penggantian Media Tanam Tanaman Suplir
Kapan penggantian media tanam dilakukan, tidak dapat ditentukan dari perhitungan waktu saja, misalkan sekian minggu, atau sekian bulan. Paling baik penggantian dilakukan saat media tanam sudah menunjukan gejala memadat. Ini dapat diketahui dengan cara memasukan jari ke dalam media tanam. Jika sulit jari masuk ke media tanam, itu berarti media tanam sudah memadat. Dan ini tandanya media harus diganti atau diremajakan kembali.
Mengganti media tanam berarti juga mengganti pot baru sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Jika suplir sudah tumbuh lebih besar tentu akarnya juga semakin banyak sehingga tanaman membutuhkan ruang atau tempat tumbuh yang lebih luas agar perkembangan tanaman tidak terganggu. Untuk mengatasinya, penggantian pot dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan pertumbuhan suplir.
Suplir yang tingginya antara 10-17 cm membutuhkan pot ukuran 10 (diameter 10 cm), sedang suplir yang tingginya 17-30 cm perlu pot ukuran 12 ( diameter 12 cm), dan seterusnya.
Mengganti pot juga mengganti media tanam. Nah, jika anda ingin mengganti media taman suplir, berikut ini kami sajikan langkah -langkah yang harus dilakukan.

a. Siramlah terlebih dahulu tanaman yang akan dibongkar agar media tanam cukup basah sehingga mudah dikeluarkan dari pot.
b. Kemudian, pot dibalik sambil memegang tanaman suplir agar media tanamnya tidak berantakan dan akar suplir tidak rusak. Lalu, masih dalam posisi pot terbalik, tanaman di cabut pelan-pelan.
c. ambil pot baru yang telah disiapkan sebelumnya dan isi dengan media tanam baru, kira-kira setengahnya. Jangan lupa bagian paling bawah dari pot baru itu diberi sisa humus kasar atau kerikil kecil agar media tanamnya tidak longsor terkena siraman air.
d. Suplir yang sudah dicabut tadi dimasukan ke pot baru dengan mangatur kedudukan batang dan akarnya. Kemudian masukan lagi media tanam yang baru sampai tiga perempat ukuran pot. Media tanam boleh ditekan-tekan agak padat agar kedudukan batangnya lebih kuat dan akarnya tidak gampang goyah. Tanaman baru, perlu ditopang dengan sebilah kayu karena akarnya belum berpegang erat pada media tanamnya.
e. Setelah itu tanaman langsung disiram sehingga media tanam baru tidak kering. Kelembabannya terus dijaga dengan jalan disiram setiap hari. Jika udara panas sekali, penyiraman boleh dilakukan dua kali sehari.

Memelihara suplir tidak segampang membelinya di pedagang tanaman hias karena dibutuhkan kesabaran dan kecermatan dari si pemelihara. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan ialah:

1. Penyiraman
Syarat utama menyiram suplir ialah air harus bersih. Boleh air ledeng namun jangan sampai yang banyak mengandung kaporit. Air yang terbaik untuk suplir tentunya air sumur. Air siraman ini memiliki peranan penting untuk menjaga kelembaban tanah. Kalau rumah kita berada di daerah pegunungan sejuk, penyiraman dapat dilakukan sehari sekali saja dan waktu penyiraman antara pukul 8-10 pagi atau pukul 5 sore hari. Sebaliknya jika pemukiman anda berada di daerah panas, suplir disiram dua kali sehari. Suplir berukuran besar dianjurkan untuk disiram sebanyak tiga kali sehari, namun perlu diperhatikan volume air dalam sekali penyiraman jangan terlalu banyak.
Cara menentukan jumlah air siraman ini ialah dengan coba-coba. Berikan sedikit pada pagi hari kemudian kita amati lagi siang harinya. Jikalau lembaran daunnya tampak layu berarti kita harus menambahkan air lagi. Porsi air siraman harus di perbesar jika cuaca sedang panas dan kering. Tetapi jika sedang musim hujan, air siraman harus dikurangi, apalagi jika tanaman suplir yang diletakan di teras dan kecipratan air hujan. Harus dijaga juga agar air siraman tidak kebanyakan karena akarnya akan jadi busuk.
Menyiram suplir juga memiliki seni sendiri. Penyiraman boleh kita lakukan langsung ke arah daun sehingga debbu-debu yang menempel pada daun juga ikut tercuci dan suplir nampak lebih segar lagi. Setelah itu jangan lupa dahannya kita goyang-goyangkan dengan pelan agar daun suplir yang rimbun tidak saling melekat karena bisa menggalkan bercak yang menyebabkanbusuk atau layu daunnya.

2. Pemupukan
Suplir yang embut membutuhkan takaran pupuk yang jauh lebih sedikit tetapi kadar nitrogennya harus tinggi dibanding pupuk untuk Aglaonema dan Philodendron, misalnya. Pupuk tersebut hanya diberikan seminggu sekali. Takaran idealnya agak sulit ditentukan, yang jelas,kita mesti membuat larutan pupuk berkadar tinggi itu dengan encer sekali. Misalnya kalau pupuk tertentu untuk tanaman  hias daun biasa dianjurkan tiga gram per liter air, maka untuk suplir kita buat dua gram per liter air.
Menyemprotkan pupuk daun sebaiknya dilakukan pagi hari atau senja. Di musim kemarau pemberiaan pupuk pada pukul 5 sore sedang kalau lagi mendung dan udara agak dingin kita semprotkan pada pukul 7 sampai 8 pagi. Kalau ada rencana memupuk suplir sore hari,paginya suplir harus sudah disiram. Tetapi kalau akan memupuk pagi hari, penyiraman harus sudah dilakukan sore, kemarinnya. Penyiraman harus dilakukan lebih dahulu, kalau tidak suplir dapat terserang sakit.
Satu hal yang tak kalah pentingnya harus dipertimbangakan ialah suplir agak mirip dengan anggrek sebab ia menginginkan lebih dari tiga macam pupuk. Pemakaina satu merek secara terus menerus akan jelek akibatnya. Daun bisa jadi kurang subur tumbuhnya atau kemungkina juga akanlayu. Jadi paling tidak kita harus menyiapkan 4 sampai 5 pupuk daun.

3. Pemangkasan
Pemangkasan merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan. Tentu saja pemangkasan suplir berbeda dengan pemangkasan tanaman buah. Pemangksan suplir tidak amat susah. Alatnya hanya sebuah gunting potong dan objeknya ialah bagian tanaman yang layu, kering, dan mati, baik batang, calon daun, atau daun dewasa agar selalu cantik dipandang. Pemangkasan tidak hanya untuk membuang batang, ranting yang mati atau layu saja, namun juga berfungsi untuk meremajakan tanaman. Peremanjaan ini dilakukan dengan memangkas daun yang sudah kelewat tua. Biasanya daun yang demikian sudah menghasilkan spora dan sporanya sudah rontok habis. Lama kelamaan warna hijaunya mulai kusam dan tidak menarik lagi. Jika dipotong warna hijaunya mulai kusam dan tidak menarilagi, Jika dipotong maka akan merangsang tunas baru untuk muncul lebih banyak lagi sehingga rumpun makin rimbun.

4. Pemberian Penopang
Beberapa suplir besar macam A. macrophyllum, A. peruvianum, dan A. trapeziforme memang memiliki batang yang tidak kuat. Tetapi untuk jenis-jenis postar atau lainnya yang berdaun melengkung ke bawah, tentu memerlukan penopang.
Penopang ini, selain berguna untuk merapikan rumpun juga diperlukan agar batang-batang suplir yang tidak tertup dengan kerimbunan daunnya yang merunduk sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan lancar. Dengan demikian batang-batang suplir yang terkena angin sepoi-sepoi itu akan jadi lebih kuat.
Bahan yang bisa digunakan untuk menopang boleh berupa batang kawat atau bilah bambu yang panjangnya kira-kira 30 cm. Penopang ini ditancapkan agak dalam dipinggir pot. Untuk tanaman yang rimbun merunduk, cukup diberikan tiga penopang dengan jarka berjauhan, sehingga membentuk segitiga. Pada masing-masing ujung kawat atau bambu yang mencuat itu kita ikatkan sebuah lingkaran dari kawat sehingga bentuk penopang itu mirip kap lampu segitiga sama sisi. Besarnya kawat atau bilah bambu itu disesuaikan dengan besarnya suplir. Makin besar tanaman tentu membutuhkan kawat yang lebih kuat juga. Dengan cara ini diharapkan suplir dapat dilihat selalu cantik dan sehat.

5. Hama dan Penyakit
Beberapa hama dan penyakit dapat menyerang suplir. Diantaranya, yang penting ialah, kutu, jamur, cacing dan semut. Karenanya tindakan pencegahan sangat dianjurkan. Berikut ini cara memberantasnya;

a. kutu perisai yang warnanya hitam kemerahan
Kutu yang sangat kecil ini menempel dibagian tangkai daun muda, dekat dengan calon daun yang masih melingkar. Mereka menyedot cairan makanan yang seharusnya dialirkan ke daun yang masih kuncup. Cairan ini warnanya agak kemerahan pula. Kutu ini melekat cukup kuat meskipun tubuhnya sangat lembut. Kalau cuma disemprot air atau pupuk saja, ia tidak bakal lepas.
Tangkai daun yang dihisap kutu ini pasti akan layu dan kuncup daun yang tadinya coklat kemerahan akan berubah warna menjadi kering menghitam. Kalau kutu ini jumlahnya sedikit, lebih baik anda ambil pelan-pelan lalu kumpulkan diatas sehelai kertas, lipat kecil-kecil dan injak sampai gepeng. Repotnya,kalau kutu ini banyak, tentu anda tidak mungkin mengambilnya satu persatu. Untuk itu perlu bantuan racun pembasmi kutu yang ampuh yang dapat anda beli di toko-toko pupuk pertanian. Cara penyemprotan dalam rangka pembasmi kutu atau hama tidak boleh asal-asalan. Jika suplir yang sudah besar batangnya sudah memiliki panjang 30 cm arah semprotannya dimulai dari bawah keatas dan berhenti diujung tunas. Tetapi untuk uplir yang jenisnya kecil atau yang ukurannya masih di bawah 30 cm arah semprotannya harus dilakukan dari atas ke bawah. Penyemprotan ini dilakukan dua minggu sekali secara rutin sampai kutu-kutu tersebut menghilang lenyap.

b. Kutu Putih
Kutu ini biasanya suka menyerangpucuk daun atau berada di permukaan daun dan di daun-daun yang bersembunyi. Adanya kutu tersebut dapat membuat daun tidak sehat dan sering dihisap cairan daunnya. Untuk penanganannya, kelaian daun yang terserang kutu putih tersebut dipotong dan dibakar atau disemprot  dengan larutan  diterjen secukupnya. Pencampuran diterjen dengan air dengan komposisi satu sendok teh untuk diterjen dengan di campur air sebanyak 10 liter air. Lakukan hal ini kurang lebih selama lima menit. Selesai disemprot, tunggu selama lima menit dan bilas dengan air bersih . Ingat dalam penyemprotan dengan diterjen ini hanya dilakukan pada bagian yang terkena kutu putih saja. Bilaslah air diterjen dengan merundukan/mencondongkan daun ke arah luar pot dan daun tersebut disiram sedikit-sedikit dengan menggunakan tangan. Hal ini untuk menjaga sisa air diterjen masuk dan mengenai daun lainnya atau masuk ke dalam media tanam suplir. Cara lain ialah dengan membalik pot, tangan kanan menyangga pot dan daun suplir yang terkena kutu dibenamkan ke dalam air diterjen.

c. Jamur dan Cacing Tanah
Serangan jamur dan cacing tanah ini dapat dibrantas dengan menabur Furadan 3 G beberapa butir di tiap pot. Akan lebih baik lagi jika anda melakukan tindakan pencegahan preventif dengan cara menyemprotkan fungisida dan menaburkan Furadan beberapa butir ke media tanam suplir sebulan sekali. Cacing biasanya merusak akar suplir sehingga kehadirannya dalam pot suplir cukup berbahaya.

d. Semut Merah
Semut Merah merupakan hama yang sering bersarang di bawah rumpun atau pot. Kehadiran semut merah ini dapat mengganggu pertumbuhan akar meskipun tidak menyebabkan keparahan yang berarti. Biasanya semut bersarang dalam pot yang media tanamnya padat dan kering, juga dapat disebabkan karena rimbunnya suplir terlalu lebat. Kerikil atau potongan akar pakis sebagai penyaring air sering merupakan tempat empuk sebagai sarang semut. Pot suplir yang sudah menjadi sarang semut sebaiknya dibongkar dan diganti media tanamnya dengan yang baru.

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam merawat suplir

Tak cermat menanam suplir mengakibatkan si suplir akan tumbuh tak diharapkan. Padahal suplir termasuk tanaman hias yang murah meriah namun enak dijadikan pajangan. Menanam suplir di rumah memang gampang-gampang susah. Menjadi mudah memang, bila kita tahu apa yang akan diinginkannya. Artinya, mesti mengetahui suplir beserta sifat-sifatnya. Ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan dalam pennempatan  suplir sebagai tanaman hias. Ketiga hal tersebut adalah,

angin

suplir sangat menyukai angin yang berhembus lembut, di teras depan, atau di smping rumah misalnya. adanya angin sepoi itu, akan membantu menguatklan batang-batang suplir agar tumbuh dengan baik. Dengan hembusan angin sepoi batang -batang akan bergoyang, dan inilah yang akan membuat batang suplir kuat. Sebailknya jika tidak ada angin beerhembus, maka mengakibatkan batang-batnag suplir akan lemah dan mudah patah. Namun perlu diketahui juga, penanaman suplir di tempat yang beraingin cepat juga tidak baik. Misal, di depan pintu atu tempat terbuka lainnya.
kelembaban

suplir seperti ditempat asalnya sangat menyukai tempat yanag lembab. Tapi. ingat untuk menempatkannya , jangan pada tempat yang terlalu lembab, karena terlalu lembab akan mengakibatkan keriting dan bercak-bercak. Sebaiknya hindari penempatan tanaman suplir di ruangan ber-AC. Ruangan ini sama sekali tidak lembab, dan akan mengakibatkan daun menjadi keriting.

sinar matahari

untuk memenuhi faktor ini, peru diketahui dua golongan suplir, Yang satu berdaun kecil, biasanya menyukai sinar matahari. Yang lain, yang berdaun besar, umumnya justru menghindarti sinar matahari.  Untuk golongan pertama hanya membutuhkan 3-4 sinar matahari langsungan dan jam yang terbaik adalah sekitar jam 7-10. Golongan kedua (berdaun besar) hanya membutuhkan sinar matahari sekitar 1-2 jam.

kekeurangan sinar matahari mengakibatkan warna daun pucat, tangki yang memanjang namun daunnya tyak rimbun atau saling berjauhan. Kelebihan sinar matahari juga tidak bagus, daun suplir akan hangus.

pandai-pandailah kita menanam suplir agar dapat rimbun dan menhias ruangan kita dengan memperhatikan faktor-faktor di atas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kiat Menanam dan Merawat Suplir"

Post a Comment