Kisah Nabi Musa dan Fir'aun

Fir'aun adalah sebutan bagi raja-raja Mesir kuno. Fir'aun yang hidup dan berkuasa semasa dengan Nabi Musa a.s dikenal dengan nama Ramses II.
Fir'aun terkenla sebagai penguasa yang zalim, kejam dan bengis terhadap rakyatnya. Rakyat yang hidup pada masa Fir'aun adalah BAni Israil.
Fir'aun menganggap dirinya tuhan, yakni penjelmaan Dewa Osiris. Seluruh penduduk Mesir diwajibkan memuja serta menyembahnya.
Kekejaman Fir'aun ditunjukan dengan memerintahkan para pejabatnya untuk membunuh anak laki-laki yang lahir dari kaum Bani Israil. Menurut sebuah cerita, peristiwa perintah pembunuhan ini dilakukan berdasarkan mimpi Fir'aun kedatangan seorang laki-laki dari Baitul Makdis tanah kelahiran Bani Israil, laki-laki tersebtu membawa api hendak membakar istana Fir'aun.
Nabi Musa lahir dan diutus oleh Allah SWT. Untuk membebaskan perbudakan kaum bani Israil yang dilakukan Fir'aun.
Setelah menerima wahyu dari Allah SWT. Nabi Musa segera menemui Fir'aun. Sang Ramss II terkejut melihat kedatangan Nabi Musa. Nabi Musa mengingatkan bahwa Fir'aun bukanlah tuhan dan meminta untuk secepatnya membebaskan Kaum Bani Israil.
Menddengar perkataan Nabi Musa, Fir'auntidak terima, marah dan hendak memenjarakan Nabi Musa. Untuk kebenaran ucapannya, Nabi Musa memperlihatkan mukjizat yang diberikan Allah SWT. Agar Fir'aun percaya kenabiaanya.
Nabi Musa melemparkan tongkat ke tanah. Tongkat itupun berubah menjadi ular besar sehingga Fir'aun ketakutan. Setelah itu, Nabi Musa memasukan tangannya kekeriak dan setelah dikeluarkan, tangan itu mengeeeluarkan sinar kemilauan.
Dakwah yang dilakukan Nabi Musa tidak menyadarkan Fir'aun. Namun sebaliknya, Fir'aun semakin sombong ddan angkuh bahkan menghina dan mencemooh Nabi Musa.
Perbuatan Fir'aun yang mengingkari Allah SWT. Menyebabkan Nabi Musa berdoa agar Allah SWT. Menurunkan bencana banjir.
Bencana dari Allah dirassakn penduduk negeri Meisr. Kekeringan melanda sungai Nil, badai topan, dan hujan deras, banjir, dan berbagai penyakit menyerang. Selain itu, berbagai binatang menjijikan seperti katak, belalang, dan kutu busuk masuk ke dalam rumah-rumah penduduk.
Fir'aun tidak bisa berbuat apa-apa terhadap bencana yang diturunkan dari Allah SWT. Kepada penduduk Mesir.
Nabi Musa dan pengikutnya pada malam hari meninggalkan Mesir atas izin Allah SWT. Mereka tiba tepi laut Merah keesokan harinya,  ketika fajar terbit. Tetapi, Nabi Musa dan pengikutnya kebingungan karena Fir' aun dan pasukannya mengejar mereka.
Seketika itu. Juga, Nabi Musa memohon keselamatan dari Allah SWT. Memerintahkan agar Nabi Musa memukukan tongkat mukjizat tesebut kelaut.
Dengan kehendak Allah SWT. Laut itupun terbelah menjadi dua dan terbentang jalan bagi Nabi Musa dan pengikutnya untuk menyebarang.
Fir'aun dan tentaranya terus mengejar. Nabi Musa dan pengikutnya sampai di seberang lautan, Firaun dan tentaranya masih berada di tengah laut.  Atas kehendak Allah. SWT, air Laut Merah yang semula membelah seketika menutup kembali sehingga menenggaelamkan Fir'aun dan seluruh tentaranya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Nabi Musa dan Fir'aun"

Post a Comment